BAB I
PENDAHULUAN
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Program KB di
Indonesia mengalami kemajuan yang cukup pesat dan diakui keberhasilannya di
tingkat internasional. Hal ini terlihat dari angka kesertaan ber KB
(contraceptive prevalence rate) meningkat dari 26 % pada tahun 1980 menjadi, 50
% pada tahun 1991 dan terakhir menjadi 57 % pada tahun 1997.
Program KB
nasional telah berjalan selama kurun waktu 4 pelita dengan hasil yang cukup
menggembirakan, baik secara normatif maupun demografis. Berdasarkan hasil-hasil
Survey Prevalensi Indonesia (SPI) tahun 1987, ternyata tingkat kelahiran kasar
(CBR) telah menurun menjadi sekitar 28 – 29 / 1000, dan TFR menjadi sekitar 3,4
– 3,6.
Kontrasepsi mantap (kontap ) adalah
suatu tindakan untuk membatasi keturunan dalam jangka waktu yang tidak
terbatas; yang dilakukan terhadap salah seorang dari pasangan suami
isteri atas permintaan yang bersangkutan, secara mantap dan sukarela. Kontap
dapat diikuti baik oleh wanita maupun pria. Tindakan kontap pada wanita
disebut kontap wanita atau MOW
(Metoda Operasi Wanita ) atau tubektomi, sedangkan pada pria MOP (Metoda Operasi Pria) atau
vasektomi.
Mow dasar
:oklusi tuba pallopii sehingga spermatozoa dan ovum tidak dapat bertemu.untuk
memperoleh tersebut ,diperlukan 2 langkah tindakan yaitu:mencapai tuba pollopii
dan oklusi/penutupan tuba pollopii.tetapi diseluruh dunia ,kontap – pria masih
merupakan metode yang “terabaikan “dan kurang mendapat perhatian ,baik dari
pihak pria /suami maupun petugas medis keluarga berencana.
BAB II
PEMBAHASAN
Pengertian
Kontrasepsi mantap (kontap ) adalah
suatu tindakan untuk membatasi keturunan dalam jangka waktu yang tidak
terbatas; yang dilakukan terhadap salah seorang dari pasangan suami
isteri atas permintaan yang bersangkutan, secara mantap dan sukarela. Kontap
dapat diikuti baik oleh wanita maupun pria. Tindakan kontap pada wanita
disebut kontap wanita atau MOW
(Metoda Operasi Wanita ) atau tubektomi, sedangkan pada pria MOP (Metoda Operasi Pria) atau
vasektomi.
Kontrasepsi mantap pada wanita
atau MOW (Metoda Operasi Wanita)
atau tubektomi, yaitu Merupakan salah satu cara kontrasepsi bagi perempuan
melalui operasi atau pemotongan saluran indung telur, sehingga menghambat
pertemuan antara sperma dan sel telur. Kontrasepsi ini diperuntukan hanya untuk ibu yang tidak
menginginkan anak lagi. Peserta kontrasepsi tubektomi harus menandatangani
surat persetujuan yang ditandatangani suami
Kontrasepsi mantap
pada pria atau MOP (Metoda Operasi Pria) atau
vasektomi., yaitu tindakan pengikatan dan pemotongan saluran benih agar
sperma tidak keluar dari buah zakar. VASEKTOMI (METODE OPERASI PRIA –MOP) Adalah
cara kontrasepsi bagi pria (suami) dengan mengikat saluran sperma melalui
sebuah operasi ringan (kecil), sehingga sperma tidak bertemu dengan sel telur
atau tidak terjadi pembuahan. Vasektomi hanyan diperuntukan bagi suami atau
laki-laki yang tidak menginginkan anak lagi. Pemakaian harus menandatangani
surat persetujuan yang ditandatangani istri.
Penatalaksanaan
klinis
Tubektomi (MOW)
pemeriksaan
pemeriksaan
- Pemeriksaan
fisik umum sebaiknya mengidentifikasi adanya resiko untuk anesthesia dan
semua factor yang mungkin merupakan kontraindikasi atau menimbulkan
komplikasi operasi abdomen atau kegemukan yang berlebihan.
- Pemeriksaan
panggul ,untuk menyingkirkan adanya patologi masalahnya kista ovarium atau
fibroid ,harus dilakukan dan apabila diindikasikan juga dilakukan
pemeriksaan apusan serviks.
Penentuan
waktu penatalaksanaan operasi dan anjura praoperasi
- Serilisasi
dapat dilakukan kapan saja pada siklus menstruasi .sebelum operasi harus
dilakulan pemeriksaan kehamilan apabila wanita mengalami keterlambatan
mentruasi dan merasa dirinya hamil .
- Kuretase
rutin saat prosedur untuk mencegah kehamilan pada fase luteal tidak
dianjurkan dan beresiko bertentangan dengan abortion act.
- Kontrasepsi
reversible sebaiknya dilanjutkan sampai saat operasi .pil kombinasi tidak
perlu dihentikan sebelum sterilisasi kerena resiko komplikasi
tromboembolus dapat diabaikan .apabila dapat AKDR in situ,maka alat
tersebut harus dikeluarkan ,kecuali apabila operasi dilakukan pada
pertengahan siklus dan telah terjadi hubungan intim dalam beberapa hari
sebelumnya .
- Sterilisasi
segera setelah dilahirkan atau aborsi lebih besar kemungkinannya disesali
dan ,seperti setelah dibahas sebelumnya ,memiliki resiko lebih banyak.
- Daerah
pubis atau abdomen tidak perlu dicukur sebelum laparoskopi atau mini
laparatomi.
Anjuran pascaoprasi
- Insisi
kulit yang ditutup dengan benang yang dapat diserap tidak memerlukan
terapi lebih lanjut.apabila digunakan klip atau benang yang tidak diserap
maka alat – alat tersebut harus diangkat sebelum pasien dipulangkan ,atau
dibuat janji untuk mengangkatnya dirumah .
- Mungkir
terdapat sedikit memar dan rasa tidak nyaman disekitar luka setelah
beberapa hari .
- Gas
yang ditinggal dirongga peritoneum sering menyebabkan rasa tidak nyaman di
perut atau nyeri bahu selama 24 jam sampai 48 jam .
- Sebagian
wanita dapat kembali bekerja dalam 48 jam setelah sterilisasi.
- Penyembuhan
luka mini laparotomi memerlukan beberapa hari lebih lama dan pasien
sebaiknya menghindar dari mengangkat benda yang berat selama sekitar 3
minggu.
- Sterilisasi
wanita dapat segera efektif dan aktivitas seksual dapat pulih saat
pasangan menginginkannya .
Tindak lanjut
- Kembalinya
menstruasi mungkin tertunda pada wanita yang berhenti menggunakan pil
.namun ,pasien mengalami amenore,maka kehamilan harus selalu disingkirkan
terlebih dahulu karena pasien mungkin sudah hamil saat sterilisasi
dilakukan .apabila sebelumnya ia menggunakan AKDR ,maka periksalah apakah
alat tersebut sudah dikeluarkan ;kadang – kadang AKDR terlupakan .
Vasektomi (MOP)
pengkajian
pengkajian
Selain hal
– hal yang tercakup dalam konseling,riwayat harus juga diketahui untuk
menyingkirkan semua factor yang dapat mempersulit operasi dan yang mungkin
menentukan apakahapakah perlu digunakan AU atau AL.pengkajian riwayat harus
mencakup:
- Riwyat operasi didaerah
genital atau inguital
- Riwayat reaksi terhadap
AL atau kontraindikasi terhadap AU (termasuk kekuatan atau ansietas
berlebih)
pemeriksaan
pada beberapa klinik KB ,dengan
vasektomi dilakukan dibawah AL,pria menjalani konseling dengan perawat dengan
dokter dan tidak diperiksa keahli bedah sampai saat operasi .dalam hal ini
sebaiknya pria tersebut diperiksa sebelum ia dianjurkan menjalani
vasektomi.akan mengganggu pasien dan membuang waktu operasi sia – sia apabila
hingga waktu persiapan untuk operasi suatu masalah yang menyebabkan vasektomi
tidak bisa dilaksanakan belum diungkap.
Penentuan
saat operasi
Beberapa ahli bedah menolah
melakukan vasektomi pada pria yang istrinya hamil dan bersikeras bahwa operasi harus
ditunda sampai sang istri melahirkan bayi yang sehat .walapun hal ini termasuk
masuk akal bagi sebagian besar dokter ,namun beberapa pasangan memandang
kehamilan sebagai waktu yang paling tepat agar vasektomidapat menjadi
efektif.dalam kaitannya dalam penentuan waktu operasi,pertimbangan sebaiknya
didasarkan pada masing – masing pasangan .
Anjura
preoperasi dan pascaoperasi: tindak lanjut
- Pasien biasanya diminta
untuk mencukur sendiri srotum bagian atas sebelum ia operasi ,hal ini
menghemat waktu dan mengurangi rasa malu.
- Ia dianjurkan
mengenakan celana pendek yang dapat menyangga srotum dengan baik selama
beberapa hari setelah operasi .
- Sebagian besar pria
kembali bekerja pada beberapa hari berikutnya tetapi resiko terbentuknya
hematommengkin dapat dikurangi apabila pria tersebut dapat menghindari
perkerjaan fisik berat selama 3 – 4 hari .
- Harus dipejelas bahwa dibutuhkan waktu
agar sisa sperma lenyap dari bagian distal vas deperens dan pasangan
tersebut harus menggunakan metode kontrasepsi alternative sampai menjadi
azoospermia.
- Pria yang mengalami
komplikasi atau kegagalan vasektomi tampak mudah mengajukan tuntutan.untuk
menghindarinya maka konseling untuk vasektomi harus jelas dan terinci dan
mencangkup semua kemungkinan
Komplikasi
Tubektomi
(MOW)
- Komplikasi segera
- Komplikasi lambat
a)
Pola pendarahan menstruasi
b)
Sindrom pasca sterilisasi tuba
c)
Obstruksi usus
d)
Kehamilan ektopik
e)
Kanker ovarium
Vasektomi (MOP)
- Timbul segera
- Memar dan hematom
- Infeksi luka operasi
- Kegagalan
- Timbul lambat
- Granuloma sperma
- Rasa tidak nyaman dan
nyeri intraskrotum kronik
- Rekanalisasi lambat
- Antibodi antisperma
- Penyakit
kardiovaskular,endokrin dan autoimun
Cara
Kerja
Tubektomi (MOW)
Perjalanan sel telur terhambat karena saluran sel telur tertutup
Vasektomi (MOP)
Saluran benih tertutup, sehingga tidak dapat menyalurkan sperma
Keuntungan
Secara umum keuntungan kontap wanita dan pria dibandingkan dengan kontrasepsi lain adalah :
• Lebih aman, karena keluhan lebih sedikit dibandingkan dengan cara kontrasepsi lain
• Lebih praktis, karena hanya memerlukan satu kali tindakan saja
• Lebih efektif, karena tingkat kegagalannya sangat kecil dan merupakan cara kontrasepsi
yang permanen
• Lebih ekonomis, karena hanya memrlukan biaya untuk satu kali tindakan saja
Secara khusus keuntungan kontap wanita dan pria adalah :
Tubektomi (MOW)
Perjalanan sel telur terhambat karena saluran sel telur tertutup
Vasektomi (MOP)
Saluran benih tertutup, sehingga tidak dapat menyalurkan sperma
Keuntungan
Secara umum keuntungan kontap wanita dan pria dibandingkan dengan kontrasepsi lain adalah :
• Lebih aman, karena keluhan lebih sedikit dibandingkan dengan cara kontrasepsi lain
• Lebih praktis, karena hanya memerlukan satu kali tindakan saja
• Lebih efektif, karena tingkat kegagalannya sangat kecil dan merupakan cara kontrasepsi
yang permanen
• Lebih ekonomis, karena hanya memrlukan biaya untuk satu kali tindakan saja
Secara khusus keuntungan kontap wanita dan pria adalah :
Tubektomi (MOW)
o Sangat efektif dan “permanen”
o Dapat mencegah kehamilan lebih dari 99%
o Tidak ada efek samping dalam jangka panjang
o Tidak mempengaruhi proses menyusui
o Pembedahan sederhana, dapat dilakukan dengan anestesi lokal
o Tidak menggangu hubungan seksual
o Sangat efektif dan “permanen”
o Dapat mencegah kehamilan lebih dari 99%
o Tidak ada efek samping dalam jangka panjang
o Tidak mempengaruhi proses menyusui
o Pembedahan sederhana, dapat dilakukan dengan anestesi lokal
o Tidak menggangu hubungan seksual
Vasektomi (MOP)
o Sangat efektif dan “permanen”
o Tidak ada efek samping dalam jangka panjang
o Dapat mencegah kehamilan lebih dari 99%
o Tidak menggangu hubungan seksual
o Tindakan bedah yang aman dan sederhana,Tidak perlu dirawat di rumah sakit ,karena hanya berlangsung selam 10-15 menit.
Kerugian
o Sangat efektif dan “permanen”
o Tidak ada efek samping dalam jangka panjang
o Dapat mencegah kehamilan lebih dari 99%
o Tidak menggangu hubungan seksual
o Tindakan bedah yang aman dan sederhana,Tidak perlu dirawat di rumah sakit ,karena hanya berlangsung selam 10-15 menit.
Kerugian
Tubektomi (MOW)
o Rasa sakit/ketidak nyamanan dalam jangka pendek setelah tindakan
o Ada kemungkinan mengalami resiko pembedahan
o Rasa sakit/ketidak nyamanan dalam jangka pendek setelah tindakan
o Ada kemungkinan mengalami resiko pembedahan
Kelemahan /Efek Samping
•Harus ada tindakan pembedahan
•Tidak dilakukan pada suami yang masih ingin memiliki anak
•Kadang-kadang terasa nyeri, atau terjadi pendarahan setelah operasi
•Kadang-kadang timbul infeksi pada kulit skrotum, apabila operasinya tidak sesuai dengan prosedur
•Harus ada tindakan pembedahan
•Tidak dilakukan pada suami yang masih ingin memiliki anak
•Kadang-kadang terasa nyeri, atau terjadi pendarahan setelah operasi
•Kadang-kadang timbul infeksi pada kulit skrotum, apabila operasinya tidak sesuai dengan prosedur
Vasektomi (MOP)
o Tidak dapat dilakukan pada orang yang masih ingin memiliki anak
o Harus ada tindakan pembedashan minor.
o Tidak dapat dilakukan pada orang yang masih ingin memiliki anak
o Harus ada tindakan pembedashan minor.
Kelemahan/Efek Samping
•Risiko dan efek samping pembedahan
•Kadang-kadang sedikit merasa nyeri pada saat operasi
•Infeksi mungkin saja terjadi, bila prosedur operasi tidak benar
•Risiko dan efek samping pembedahan
•Kadang-kadang sedikit merasa nyeri pada saat operasi
•Infeksi mungkin saja terjadi, bila prosedur operasi tidak benar
Persyaratan
Setiap
peserta kontap harus memenuhi 3 syarat, yaitu:
1. Sukarela
Setiap calon peserta kontap harus secara sukarela menerima pelayanan kontap; artinya secara sadar dan dengan kemauan sendiri memilih kontap sebagai cara kontrasepsi
Setiap calon peserta kontap harus secara sukarela menerima pelayanan kontap; artinya secara sadar dan dengan kemauan sendiri memilih kontap sebagai cara kontrasepsi
2. Bahagia
Setiap calon peserta kontap harus memenuhi syarat bahagia; artinya :
• calon peserta tersebut dalam perkawinan yang sah dan harmonis dan telah dianugerahi sekurang-kurangnya 2 orang anak yang sehat rohani dan jasmani
• bila hanya mempunyai 2 orang anak, maka anak yang terkecil paling sedikit
umur sekitar 2 tahun
• umur isteri paling muda sekitar 25 tahun
3. Kesehatan
Setiap calon peserta kontap harus memenuhi syarat kesehatan; artinya tidak ditemukan adanya hambatan atau kontraindikasi untuk menjalani kontap. Oleh karena itu setiap calon peserta harus diperiksa terlebih dahulu kesehatannya oleh dokter, sehingga diketahui apakah cukup sehat untuk dikontap atau tidak.
Selain itu juga setiap calon peserta kontap harus mengikuti konseling (bimbingan tatap muka) dan menandatangani formulir persetujuan tindakan medik (Informed Consent)
Indikasi
Tubektomi (MOW)
o Usia lebih dari 26 tahun
o Sudah punya anak cukup (2 anak), ank terkecil harus berusia minimal 5 (lima) tahun
o Yakin telah mempunyai keluarga yag sesuai dengan kehendaknya
o Pada kehamilannya akan menimbulkan risiko kesehatan yang serius
o Ibu pascapersalinan
o Ibu pasca keguguran
Setiap calon peserta kontap harus memenuhi syarat bahagia; artinya :
• calon peserta tersebut dalam perkawinan yang sah dan harmonis dan telah dianugerahi sekurang-kurangnya 2 orang anak yang sehat rohani dan jasmani
• bila hanya mempunyai 2 orang anak, maka anak yang terkecil paling sedikit
umur sekitar 2 tahun
• umur isteri paling muda sekitar 25 tahun
3. Kesehatan
Setiap calon peserta kontap harus memenuhi syarat kesehatan; artinya tidak ditemukan adanya hambatan atau kontraindikasi untuk menjalani kontap. Oleh karena itu setiap calon peserta harus diperiksa terlebih dahulu kesehatannya oleh dokter, sehingga diketahui apakah cukup sehat untuk dikontap atau tidak.
Selain itu juga setiap calon peserta kontap harus mengikuti konseling (bimbingan tatap muka) dan menandatangani formulir persetujuan tindakan medik (Informed Consent)
Indikasi
Tubektomi (MOW)
o Usia lebih dari 26 tahun
o Sudah punya anak cukup (2 anak), ank terkecil harus berusia minimal 5 (lima) tahun
o Yakin telah mempunyai keluarga yag sesuai dengan kehendaknya
o Pada kehamilannya akan menimbulkan risiko kesehatan yang serius
o Ibu pascapersalinan
o Ibu pasca keguguran
Vasektomi (MOP)
o Untuk laki-laki subur sudah punya anak cukup (2 anak) dan istri beresiko tinggi
o Untuk laki-laki subur sudah punya anak cukup (2 anak) dan istri beresiko tinggi
Kontraindikasi
Tubektomi (MOW)
o Hamil (sudah terdeteksi atau dicurigai)
o Menderita tekanan darh tinggi
o Kencing manis (diabetes)
o Penyakit jantung
o Penyakit paru-paru
o Perdarahan vaginal yang belum terjelaskan (hingga harus dievaluasi)
o Infeksi sistemik atau pelvik yang akut (hingga masalah itu disembuhkan atau dikontrol)
o Ibu yang tidak boleh menjalani pembedahan
o Kurang pati mengenai keinginannya untuk fertilisasi di masa depan
o Belum memberikan persetujuan tertulis
Tubektomi (MOW)
o Hamil (sudah terdeteksi atau dicurigai)
o Menderita tekanan darh tinggi
o Kencing manis (diabetes)
o Penyakit jantung
o Penyakit paru-paru
o Perdarahan vaginal yang belum terjelaskan (hingga harus dievaluasi)
o Infeksi sistemik atau pelvik yang akut (hingga masalah itu disembuhkan atau dikontrol)
o Ibu yang tidak boleh menjalani pembedahan
o Kurang pati mengenai keinginannya untuk fertilisasi di masa depan
o Belum memberikan persetujuan tertulis
Vasektomi (MOP)
o Infeksi kulit atu jamur di daerah kemaluan
o Menderita kencing manis
o Hidrokel atau varikokel yang besar
o Hernia inguinalis
o Anemia berat, ganguan pembekuan darah atau sedang menggunakan antikoagulansia
o Infeksi kulit atu jamur di daerah kemaluan
o Menderita kencing manis
o Hidrokel atau varikokel yang besar
o Hernia inguinalis
o Anemia berat, ganguan pembekuan darah atau sedang menggunakan antikoagulansia
Waktu
pelaksanaan
Tubektomi (MOW)
o Setiap waktu selama siklus menstruasi apabila diyakini secara rasional klien tersebut tidak hamil
o Hari ke-6 hingga ke-13 dari siklus menstruasi
o Pascapersalinan
- Minilap: di dalam waktu 2 hari atau setelah 6 minggu atau 12 minggu
- Laparoskopi: tidak tepat unntuk klie-klien pasca persalinan
o Pasca keguguran
- Triwulan pertama: dalam wakru 7 hari sepanjang tidak ada bukti infeksi pelvik) minilap atau laparoskopi)
- Triwulan kedua: dalam waktu 7 hari sepanjang tidak ada bukti infeksi pelvik (minilap saja)
Vasektomi (MOP)
o Tidak ada batasan usia, dapat dilaksanakan bila diinginkan. Yang penting sudah memenuhi syarat sukarela, bahagia, dan kesehatan.
o Istri beresiko tinggi
Tubektomi (MOW)
o Setiap waktu selama siklus menstruasi apabila diyakini secara rasional klien tersebut tidak hamil
o Hari ke-6 hingga ke-13 dari siklus menstruasi
o Pascapersalinan
- Minilap: di dalam waktu 2 hari atau setelah 6 minggu atau 12 minggu
- Laparoskopi: tidak tepat unntuk klie-klien pasca persalinan
o Pasca keguguran
- Triwulan pertama: dalam wakru 7 hari sepanjang tidak ada bukti infeksi pelvik) minilap atau laparoskopi)
- Triwulan kedua: dalam waktu 7 hari sepanjang tidak ada bukti infeksi pelvik (minilap saja)
Vasektomi (MOP)
o Tidak ada batasan usia, dapat dilaksanakan bila diinginkan. Yang penting sudah memenuhi syarat sukarela, bahagia, dan kesehatan.
o Istri beresiko tinggi
Kembalinya Kesuburan
Tubektomi (MOW)
Sama seperti halnya metode tubektomi ,sebelum melakukan metode vasektomi harus dipertimbangkan secara matang.Meskipun saluran sperma dipotong atau diikat dapat disambung kembali,namun tingkat keberhasilan untuk hamil lagi sangat kecil.
Vasektomi (MOP)
Karena metode tubektomi merupakan kontrasepsi permanen, sebelum mengambil keputusan untuk tubemtomi, istri dan suami terlebih dahulu harus mem- pertimbangkannya secara matang. Meskipun saluran telur yang tadinya dipotong atau diikat dapat disambung kembali,namun tingkat keberhasilan untuk hamil lagi sangat kecil.
Sama seperti halnya metode tubektomi ,sebelum melakukan metode vasektomi harus dipertimbangkan secara matang.Meskipun saluran sperma dipotong atau diikat dapat disambung kembali,namun tingkat keberhasilan untuk hamil lagi sangat kecil.
Vasektomi (MOP)
Karena metode tubektomi merupakan kontrasepsi permanen, sebelum mengambil keputusan untuk tubemtomi, istri dan suami terlebih dahulu harus mem- pertimbangkannya secara matang. Meskipun saluran telur yang tadinya dipotong atau diikat dapat disambung kembali,namun tingkat keberhasilan untuk hamil lagi sangat kecil.
Tempat
Pelayanan
Tubektomi (MOW)
Pelayanan penyakit dapat diperoleh di rumah sakit, klinik KB, momentum (KB-Kes Manunggal TNI, KB-Kes Bhayangkara, KB-Kes PKK).Dokter dan Bidan Praktik Swasta terlatih.
Tubektomi (MOW)
Pelayanan penyakit dapat diperoleh di rumah sakit, klinik KB, momentum (KB-Kes Manunggal TNI, KB-Kes Bhayangkara, KB-Kes PKK).Dokter dan Bidan Praktik Swasta terlatih.
Jangan
Menggunakan Tubektomi, jika:
Memiliki penyakit jantung dan paru-paru. Hernia Diafragmatika atau turunnya rongga dada. Hernia Umbilikalis (turunnya tali pusar) dan Peritonitis Akut (radang selaput perut).
Vasektomi (MOP)
Pelayanan vasektomi dapat diperoleh diRumah Sakit, Klinik KB, Tim KB Keliling (TKBK), Momentum (KB-Kes-Manunggal TNI, KB-Kes Bhayangkara, KB-Kes PKK), Dokter dan Bidan Praktik Swasta terlatih
Memiliki penyakit jantung dan paru-paru. Hernia Diafragmatika atau turunnya rongga dada. Hernia Umbilikalis (turunnya tali pusar) dan Peritonitis Akut (radang selaput perut).
Vasektomi (MOP)
Pelayanan vasektomi dapat diperoleh diRumah Sakit, Klinik KB, Tim KB Keliling (TKBK), Momentum (KB-Kes-Manunggal TNI, KB-Kes Bhayangkara, KB-Kes PKK), Dokter dan Bidan Praktik Swasta terlatih
Persiapan
Sebelum Tindakan
Tubektomi (MOW)
Hal-hal yang perlu dilakukan oleh calon peserta kontap wanita adalah:
1. Puasa mulai tengah malam sebelum operasi, atau sekurang-kurangnya 6 jam sebelum operasi. Bagi calon akseptor yang menderita Maag (kelaianan lambung agar makan obat maag sebelum dan sesudah puasa
2. Mandi dan membersihkan daerah kemaluan dengan sabun mandi sampai bersih, dan juga daerah perut bagian bawah
3. Tidak memakai perhiasan, kosmetik, cat kuku, dll
4. Membawa surat persetujuan dari suami yang sudah ditandatangani atau di cap jempol
5. Menjelang operasi harus kencing terlebih dahulu
6. Datang ke rumah sakit tepat pada waktunya, dengan ditemani anggota keluarga; sebaiknya suami.
Vasektomi (MOP)
Hal-hal yang perlu dilakukan oleh calon peserta kontap pria adalah:
1. Tidur dan istirahat cukup
2. Mandi dan memebersihkan daerah sekitar kemaluan
3. Makan terlebih dahulu sebelum berangkat ke klinik
4. Datang ke klinik tempat operasi dengan pengantar
5. Jangan lupa membawa surat persetujuan isteri yang ditandatangani atau cap jempol
Hal-hal yang perlu dilakukan oleh calon peserta kontap wanita adalah:
1. Puasa mulai tengah malam sebelum operasi, atau sekurang-kurangnya 6 jam sebelum operasi. Bagi calon akseptor yang menderita Maag (kelaianan lambung agar makan obat maag sebelum dan sesudah puasa
2. Mandi dan membersihkan daerah kemaluan dengan sabun mandi sampai bersih, dan juga daerah perut bagian bawah
3. Tidak memakai perhiasan, kosmetik, cat kuku, dll
4. Membawa surat persetujuan dari suami yang sudah ditandatangani atau di cap jempol
5. Menjelang operasi harus kencing terlebih dahulu
6. Datang ke rumah sakit tepat pada waktunya, dengan ditemani anggota keluarga; sebaiknya suami.
Vasektomi (MOP)
Hal-hal yang perlu dilakukan oleh calon peserta kontap pria adalah:
1. Tidur dan istirahat cukup
2. Mandi dan memebersihkan daerah sekitar kemaluan
3. Makan terlebih dahulu sebelum berangkat ke klinik
4. Datang ke klinik tempat operasi dengan pengantar
5. Jangan lupa membawa surat persetujuan isteri yang ditandatangani atau cap jempol
Perawatan
Setelah Tindakan
Tubektomi (MOW)
1. Istirahat selama 1-2 hari dan hindarkan kerja berat selama 7 hari
2. kebersihan harus dijaga terutama daerah luka operasi jangan sampai terkena air selama 1 minggu (sampai benar -benar kering)
3. Makanlah obat yang diberikan dokter secara teratur sesuai petunjuk
4. senggama boleh dilakukan setelah 1 minggu, yaitu setelah luka operasi kering. Tetapi bila tubektomi dilaksanakan setelahmelahirkan atau kegugurang, senggama baru boleh dilakukan setelah 40 hari
Tubektomi (MOW)
1. Istirahat selama 1-2 hari dan hindarkan kerja berat selama 7 hari
2. kebersihan harus dijaga terutama daerah luka operasi jangan sampai terkena air selama 1 minggu (sampai benar -benar kering)
3. Makanlah obat yang diberikan dokter secara teratur sesuai petunjuk
4. senggama boleh dilakukan setelah 1 minggu, yaitu setelah luka operasi kering. Tetapi bila tubektomi dilaksanakan setelahmelahirkan atau kegugurang, senggama baru boleh dilakukan setelah 40 hari
Vasektomi (MOP)
1. Istirahat selama 1-2 hari dan hindarkan kerja berat selama 7 hari
2. Jagalah kebersihan dnegan membersihkan diri secara teratur dan jaga agar
luka bekas operasi tidak terkena air atau kotoran
3 Makanlah obat yang diberikan dokter secara teratur sesuai petunjuk
4 Pakailah celana dalam yang kering dan bersih, dan jangan lupa
menggantinya setiap hari
5.Janganlah bersenggama bila luka belum sembuh. Boleh berhubungan seksual setelah tujuh hari setelah operasi. Bila isteri tidak menggunakan alat kontrasepsi, senggama dilakuakn dengan memakai kondom sampai 3 bulan setelah operasi.
1. Istirahat selama 1-2 hari dan hindarkan kerja berat selama 7 hari
2. Jagalah kebersihan dnegan membersihkan diri secara teratur dan jaga agar
luka bekas operasi tidak terkena air atau kotoran
3 Makanlah obat yang diberikan dokter secara teratur sesuai petunjuk
4 Pakailah celana dalam yang kering dan bersih, dan jangan lupa
menggantinya setiap hari
5.Janganlah bersenggama bila luka belum sembuh. Boleh berhubungan seksual setelah tujuh hari setelah operasi. Bila isteri tidak menggunakan alat kontrasepsi, senggama dilakuakn dengan memakai kondom sampai 3 bulan setelah operasi.
BAB III
PENUTUP
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pelayanan KB
Mandiri melalui dokter, bidan praktek swasta, apotik, toko obat atau sarana
pelayanan lainnya tersebut merupakan peningkatan peranan oleh tanggung jawab
masyarakat baik perorangan, organisasi profesi maupun sektor swasta dalam
pelaksanaan kegiatan KB, sehingga dengan demikian kegiatan ini merupakan
perwujudan dari pelembagaan dan pembudayaan norma keluarga kecil yang bahagia
dan sejahtera sehingga dengan demikian kegiatan ini perlu terus di bina dan
dikembangkan sehingga dapat menjangkau ke seluruh kota / wilayah di tanah air.
B. Saran
Aturan-aturan
yang diterbitkan hendaknya tetap berpedoman pada pengamanan dengan kemudahan
yang maksimal, sehingga maksud untuk menyenangkan masyarakat dengan kesertaan
KB yang profesional dan bermutu tinggi dapat tercapai dengan baik.
Daftar Pustaka
Anna glasier
dan ailsa gabbie(2002),keluarga berencana dan kesehatan reproduksi edisi
4,Jakarta : EGC
Hanafi
hatanto .Dr(1994),keluarga berencana dan kontrasepsi, Jakarta : pustaka sinar
harapan
Speroff
dan darney(1996),pedoman klinis kontrasepsi edisi 2, Jakarta : EGC
www.google.com
No comments:
Post a Comment