Mohon maaf jika anda di alihkan ke adf.ly mohon klik SKIP AD

Friday, February 8, 2013

KERANGKA KONSEP

KERANGKA KONSEP

A. Kerangka Konsep

Konsep merupakan abstraksi yang terbentuk oleh generalisasi dari hal-hal khusus. Oleh karena konsep merupakan abstraksi maka konsep tidak dapat langsung diamati atau diukur. Konsep hanya dapat diamati atau diukur melalui konstruk atau yang lebih dikenal dengan nama variabel. Jadi variabel adalah simbol atau lambang yang menunjukkan nilai atau bilangan dari konsep. Variabel adalah sesuatu yang bervariasi.

Contoh: Sehat adalah konsep; istilah ini mengungkap sejumlah observasi tentang hal-hal atau gejala-gejala yang mencerminkan kerangka keragaman kondisi kesehatan seseorang. Untuk mengetahui apakah seseorang itu “sehat” atau “tidak sehat” maka pengetahuan konsep “sehat” tersebut harus melalui konstruk atau variabel-variabel misalnya: tekanan darah, denyut nadi, Hb darah, dan sebagainya. Tekanan darah, denyut nadi, Hb darah dan sebagainya ini variabel-variabel yang digunakan untuk mengobservasi atau mengukur apakah seseorang itu “sehat” atau “tidak sehat”.

Sosial-ekonomi adalah suatu konsep, dan untuk mengukur sosial ekonomi keluarga misalnya, harus melalui variabel-variabel: tinggi pendidikan, pekerjaan dan pendapatan keluarga itu.

Kerangka konsep penelitian pada dasarnya adalah kerangka hubungan antara konsep-konsep yang ingin diamati atau diukur melalui penelitian-penelitian yang akan dilakukan.

Contoh sederhara:



Dari contoh kerangka konsep penelitian tersebut di atas dapat dilihat bahwa di sana ada 4 konsep yaitu konsep tentang faktor predisposisi, faktor pendukung, faktor pendorong terhadap terjadinya perilaku, dan konsep faktor perilaku pemberian ASI itu sendiri. Tiap konsep, masing-masing mempunyai variabel-variabel sebagai indikasi pengukuran masing-masing konsep tersebut. Misalnya untuk mengukur faktor predisposisi maka dapat melalui variabel pengetahuan, pendidikan, sikap, dan persepsi.

Konsep perilaku pemberian ASI sebagai variabel dependen (vanabel tergantung) di sini dapat diukur melalui variabel “praktek menyusui”. Artinya perilaku pemberian ASI oleh ibu-ibu dapat diobservasi atau diukur dari praktek ibu-ibu dalam memberikan (Air Susu Ibu) kepada anak atau bayi mereka. Apakah mereka memberikan ASI kepada bayi-bayi mereka atau tidak, bila memberikan bagaimana frekuensinya, caranya dan sebagainya.

Lanjut Variabel Penelitian

No comments:

Post a Comment